Ilustrasi
PARIS – Juru bicara Kementrian Luar Negeri Prancis Bernard Valero mengatakan Mesir telah meminta Prancis membekukan aset milik para mantan pejabat tinggi Mesir, namun tidak aset Hosni Mubarak.
Selain Prancis, menurut berita yang dilansir Reuters, Selasa (15/2/2011), Inggris juga telah diminta untuk membekukan aset dari mantan pejabat Mesir tanpa mau menyebutkan nama-namanya. Hal ini juga menuntun pada pertanyaan mengenai aset Mubarak, yang diyakini memiliki aset jutaan dolar di luar negeri.
Valero mengatakan Paris menerima permintaan dari Mesir tersebut pada Senin (14/2/2011), namun ia menambahkan permintaan tersebut tidak menyinggung aset baik mantan presiden Hosni Mubarak atau anggota keluarganya.
Sebelumnya, Swiss pada Jumat (11/2/2011) juga telah membekukan aset Mubarak. Langkah Swiss ini merupakan bagian dari upaya keras negara itu membersihkan citra sebagai surga bagi aset-aset haram. Mereka juga telah melakukan hal yang sama terhadap aset milik mantan Presiden Tunisia Zine al-Abidine Ben Ali dan juga Presiden Pantai Gading Laurent Gbagbo.
Mubarak mundur setelah 30 tahun berkuasa pekan lalu di hadapan ratusan ribu demonstran yang terinspirasi dari demonstrasi di Tunisia yang menumbangkan Zine al-Abidine Ben Ali setelah 23 tahun menjabat sebagai presiden di sana.(ahm)
Selain Prancis, menurut berita yang dilansir Reuters, Selasa (15/2/2011), Inggris juga telah diminta untuk membekukan aset dari mantan pejabat Mesir tanpa mau menyebutkan nama-namanya. Hal ini juga menuntun pada pertanyaan mengenai aset Mubarak, yang diyakini memiliki aset jutaan dolar di luar negeri.
Valero mengatakan Paris menerima permintaan dari Mesir tersebut pada Senin (14/2/2011), namun ia menambahkan permintaan tersebut tidak menyinggung aset baik mantan presiden Hosni Mubarak atau anggota keluarganya.
Sebelumnya, Swiss pada Jumat (11/2/2011) juga telah membekukan aset Mubarak. Langkah Swiss ini merupakan bagian dari upaya keras negara itu membersihkan citra sebagai surga bagi aset-aset haram. Mereka juga telah melakukan hal yang sama terhadap aset milik mantan Presiden Tunisia Zine al-Abidine Ben Ali dan juga Presiden Pantai Gading Laurent Gbagbo.
Mubarak mundur setelah 30 tahun berkuasa pekan lalu di hadapan ratusan ribu demonstran yang terinspirasi dari demonstrasi di Tunisia yang menumbangkan Zine al-Abidine Ben Ali setelah 23 tahun menjabat sebagai presiden di sana.(ahm)
No comments:
Post a Comment